Resep Sambal Goreng Kreni

Buka puasa, tidak ada yang lebih segar selain smoothie dari campuran berbagai buah. Saya biasanya menggunakan buah naga, jeruk keprok peras, pir atau apel, nanas beku dan bit merah. Rasanya begitu fresh, mengenyangkan dan so yummy! Satu pitcher smoothie saya sikat sendiri saat berbuka. Kolaborasi nanas, jeruk, buah naga memang tidak ada duanya. Nanas memberikan rasa manis dan aroma segar pada smoothie, sementara buah naga membuat teksturnya creamy dan juga menyumbang rasa manis. Jeruk keprok lokal walau sedikit asam namun rasanya yang segar membuat smoothie menjadi spesial. Biasanya saya membeli jeruk keprok peras ini di pasar, sekilo harganya maksimal hanya lima belas ribu rupiah saja. Empat atau lima buah jeruk berukuran kecil tapi berair banyak ini cukup untuk satu pitcher smoothie. 

Nah kemarin di Lotte Mart sedang ada diskon jeruk navel mesir, sekilo hanya 17 ribu rupiah saja. Saya langsung memborong tiga kilo sekaligus. Walau sedap dimakan begitu saja, namun kali ini saya akan menggunakan jeruk navel yang merupakan varian jeruk sunkist ini didalam smoothie, sebagai pengganti jeruk peras lokal. Tiba di rumah pukul lima lebih lima belas menit, tanpa mengganti pakaian langsung menuju ke dapur dan mengeluarkan aneka buah dari kulkas. Karena tidak berbiji dan super moist dengan kandungan air tinggi maka jeruk navel langsung saya kupas dan masukkan ke blender. Proses sebentar jadi deh se-pitcher besar smoothie creamy yang lekker!

Jeruk sunkist memberikan rasa lebih segar pada smoothie dibandingkan jeruk keprok peras lokal. Walau tanpa gula, smoothie telah pas manisnya karena buah naga, pir dan apel didalamnya. Kemaruk dengan harga jeruk yang murah dan takut jika habis diborong orang lain (tobat!), hari ini saya pergi lagi ke Lotte Mart berburu jeruk navel mesir. Ibu saya yang menghindari makanan atau buah yang terlalu manis sangat suka jeruk sunkist. Jam istirahat siang, saya langsung berjalan ke mal di sebelah kantor dan menuju ke gunungan jeruk navel yang kemarin dibandrol murah. Jeruk-jeruk itu masih ada disana, duduk cantik diatas meja tingginya, kuning keemasan, terlihat segar namun kini harga yang dibandrol menjadi dua puluh tiga ribu rupiah. Beeh, seakan tahu hari ini saya punya niat mulia hendak membelinya, diskon pun diakhiri. Biasanya promo seperti ini berlangsung selama tiga hari atau hingga weekend, tapi kali ini hanya sehari saja. Walau sedikit gondhok, saya tetap membelinya beberapa kilo, dibandingkan jeruk sunkist lainnya maka navel ini tentu saja jauh lebih murah.

Tas tentengan saya terasa super berat berisi empat kilo jeruk untuk Ibu dan dua kilo jeruk untuk stock di rumah. Empat kilo jeruk langsung saya kirimkan ke rumah Wiwin di Mampang menggunakan ojol. Awalnya saya membuka aplikasi Gojek dan mencoba mengirimkannya menggunakan Gosend, betapa terperanjatnya saya dengan ongkir sebesar 42 ribu rupiah yang terpampang di aplikasi. Tobat, ongkirnya mendekati harga jeruk seberat 2 kilo! Akhirnya saya menggantinya ke Grab, menggunakan Grab Express ongkos kirim hanya 14 ribu rupiah saja, betapa jauh perbedaannya. Berjalan ke supermarket dan kembali kantor ditengah cuaca super terik membuat tenggorokan terasa luar biasa kering. Sungguh, hari ini saya merasa sangat berat menjalankan puasa, bukan karena rasa lapar tapi karena rasa haus yang mendera. Kepala saya penuh dengan gambaran se-pitcher besar smoothie dengan jeruk navel. Gubrak!

Menuju ke resep. Sambal goreng kreni atau sambal goreng printil atau srintil ini lumayan terkenal di Jogya, Solo dan sekitarnya, termasuk di kampung halaman saya, di Paron. Dulu, hidangan ini hanya disajikan sebagai salah satu menu diacara kondangan, jarang ditemukan dijual di resto atau dihadirkan sebagai hidangan rumahan. Kreni adalah daging cincang yang dibentuk bulat kecil sebesar kelereng. Biasanya selain kreni, sambal goreng juga ditambahkan potongan petai, kentang dan kacang kapri manis. Terkadang hadir dengan kuah namun seringkali masakan hanya nyemek-nyemek dengan kuah yang kental. 

Membuat sambal goreng kreni super mudah, saya menghancurkan daging di chopper. Nah jika menggunakan chopper maka haluskan daging hingga terlihat lumat tapi masih tampak serat-seratnya, bukan super halus sebagaimana ketika kita hendak membuat bakso. Atau paling mudah tentu saja menggunakan daging giling / cincang yang banyak dijual di supermarket. Adonan daging perlu ditambahkan telur dan sedikit tepung maizena agar mau menyatu dengan baik dan tidak buyar kala direbus. Beberapa resep hanya menggunakan garam dan merica untuk membumbui daging, namun saya suka sedikit sentuhan pala didalamnya.

Berikut resep dan prosesnya ya.

Sambal Goreng Kreni
Resep modifikasi sendiri

Untuk 8 porsi

Tertarik dengan menu untuk hidangan Lebaran lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Rendang
Sayur Godog Betawi
Opor Ayam

Bahan bola-bola daging:

- 350 gram daging sapi cincang

- 1 butir telur ayam

- 3 sendok makan tepung maizena

- 1/4 sendok teh merica bubuk

- 1/4 sendok teh garam

- 1/6 sendok teh  pala bubuk

Bumbu dihaluskan:

- 150 gram cabai merah keriting

- 5 buah cabai rawit merah

- 6 siung bawang merah

- 4 siung bawang putih

- 2 cm jahe

- 2 cm kunyit

- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja

- 1/6 sendok teh jintan

- 4 butir kemiri

Bumbu dan bahan lain:

- 400 gram kentang kecil bulat

- 50 ml minyak untuk menumis

- 10 buah cabai rawit merah, utuh

- 1 papan petai, iris tipis (optional, saya tidak pakai)

- 3 cm lengkuas, memarkan

- 2 lembar daun salam

- 3 lembar daun jeruk purut

- 1 sendok makan gula jawa, sisir halus

- 2 sendok teh garam

- 1 1/2 sendok teh kaldu jamur / kaldu bubuk

- 300 ml santan kekentalan sedang

- 200 ml kaldu sisa merebus bola-bola daging

Cara membuat:

Siapkan kentang, jangan kupas kulitnya, cuci bersih dan goreng hingga matang. Angkat, tiriskan, sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan semua bahan bola-bola daging. Aduk rata. Jika terlalu lembek tambahkan sedikit tepung maizena. Panaskan 600 ml air di panci hingga mendidih. Bentuk adonan daging, bulat kecil sebesar kelerang dengan dua buah sendok.Ceburkan ke dalam air mendidih. Lakukan hingga semua adonan habis. Masak hingga bola-bola daging mengapung. Angkat, tiriskan, jangan buang air rebusannya, kita akan menggunakannya untuk kuah.

Siapkan wajan, panaskan 50 ml minyak di wajan. Masukkan bumbu yang dihaluskan, aduk dan tumis hingga harum dan berubah lebih gelap warnanya. Masukkan cabai rawit utuh, petai (jika pakai), lengkuas, daun salam, daun jeruk, aduk dan tumis hingga daun rempah layu.

Masukkan kentang dan bola-bola daging, aduk perlahan. Masukkan santan, air, gula, garam dan kaldu bubuk. Aduk rata, masak dengan api kecil sambil masakan diaduk sesekali agar santan tidak pecah. Masak hinga mendidih dan santan matang dan harum. Cicipi rasanya, sesuaikan gula garamnya. Angkat dan taburi dengan bawang merah goreng. Sajikan.